Jumat, 24 Oktober 2008

Alamat Hotel Sederhana



Hotel Sederhana Kota Tanjung Redeb Kabupatan Berau Provensi Kalimantan Timur

Jalan Pangeran Antasari Nomor 471


Phone : 62 - 0554 - 21353 or 62 - 0554 - 22079

Fax : 62 - 0554 - 22080


Blog : hotel-sederhana-berau.blogspot.com







Rabu, 22 Oktober 2008

Riau Airlines


RIAU AIRLINES
The Spirit Of Riau


Jl. Jendral Sudirman 474 Pekan – Riau
Tp : +62-761-855-333 Fex : +62-761-855-332
SMS Reservasi 0811-766-333 (ketik : RAL SMSS)
www.riau-airlines.com


Coffe Shop

STEINKOLLEN
1912





PT. Lia Tours and Travel


PT. LIA TOURS AND TRAVEL
SEDERHANA HOTEL


Jl. Pangeran Antasari No. 471, Tanjung Redeb - Berau 77310 East Kaltim, Indonesia
Tp : 62-554-2707879 Fex : 62-554-2027283 E-mail : lia_tours@hotmail.com



Restoran Rantau Panjang

Paket dan Biaya




TARIF KAMAR PER MALAM
ROOM RATE (NETTO)

STANDAR Rp. 235.000,-
SUPERIOR Rp. 260.000,-
DULUXE RP. 285.000,-
SUITE ROOM RP. 325.000,-

EXTRA BED (tempat tidur tambahan) Rp. 95.000,-



PELAYANAN (GRATIS)
INCLUDES


Antar jemput bandara jam 07.00 sampai dengan 12.00 wite
Airport shuttle service 07.00 until 12.00 noon

Sarapan pagi prasmanan jam 06.30 sampai dengan jam 09.00 wite
Breakfast 06.30 until 09.00 AM (Coffe Shop)

Koran harian local
Daily local news paper

Ruang ber AC
Air conditioned rooms

Air panas dan dingin
Hot and cold water shower

Kotak pengaman
Safety box

Pembersihan kamar jam 08.00 sampai dengan 12.00 wite
Clean up room 08.00 AM until 12.00

Minum teh perasmanan jam 16.00 sampai dengan 19.00 wite
Afternoon tea 16.00 until 19.00 PM


FASILITAS LAIN-LAIN
OTHER FASILITIES


Jasa bantu jam 08.00 sampai dengan 12.00 wite
Laundry service 08.00 AM until 12.00 PM

Telepon lokal dan inter lokal
Local and long distange telephone line

Telkomnet instans

Photo copy – faximile – mini bar (F & B)

24 jam tayangan TV nasional dan internasional melalui Indivision
24 hours national and international entertainment TV programs VIA Indivision

Sarang Burung Walet Di Berau

Burung wallet, salah satu satwa yang dilindungi oleh Negara sekaligus kekayaan alam Kabupaten Berau, yang mampu memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup masyarakat serta manambah pendapatan asli daerah (PAD).

Setiap tahunnya sector pajak yang diraup dari liur burung walletpun mencapai milyaran rupiah. Dalam perhitungan PAD Kabupaten Berau, sehubungan pajak burung ini sebesar Rp. 2.969.018.750,-.

Kabupaten Berau memiliki puluhan Goa tempat bersarang dan bertelurnya burung wallet.

Ada tiga jenis kualitas sarang burung wallet yang lazim disebut sarang putih (super), Manasda sarang hitam. Ketiga jenis sarang burung wallet tersebut dikategorikan sebagai sarang Multi Guna.

Wajar saja jika memiliki harga jual mahal, untuk sarang super sekitar Rp. 15 juta hingga Rp. 17 juta perkilo gram dan Pr. 5 juta hingga Rp. 7 juta perkilo gram untuk jenis sarang Manas, sedangkan untuk sarang kualitas tiga atau biasa disebut sarang hitam harganya sekitar Rp. 2 juta hingga Rp. 3 juta perkilo gram.

Melaju Dengan Jet Ski Di Laut Derawan

Objek wisata di Pulau Derawan semakin maju. Salah-satunya dengan menghadirkan Jet Ski sebagai sarana penambah daya tarik wisata. Ditambah lagi setelah akses angkutan udara yang semakin baik, diyakinkan akan banyak wisatawan domestik dan mancanegara dating ke Kabupaten Berau.

Kalau wisatawan mancanegara dating untuk menyelam, wisatawan domestik bila kebetulan tidak bias menyelam ada pemandu yang bersedia memberikan petunjuk atau menikmati olahraga air.

Selain Jet Ski, juga sudah ada fasilitas hiburan di laut, yakni Banana Boat yang bias dimanfaatkan pengunjung bersama keluarga.

Suasana laut di Derawan jauh lebih baik dan bersih sehingga menjadi peluang bagi swasta untuk berinvestasi dalam melengkapi sarana wisata di pulau derawan.

Hobi Memancing, Datang Ke Pulau Derawan

Harapan perairan di Pulau Derawan yang belum tergarap secara maksimal masih luas, sangat menjanjikan untuk dikembangkan meliputi berbagai sektor. Selain dapat dijadikan sebagai tempat budi daya berbagai jenis komoditi seperti rumput laut, Pulau Derawan juga sangat menarik sebagai objek wisata laut.

Salah satunya menjadikan tujuan bagi mereka yang memiliki hobi memancing. Di Pulau Derawan banyak terdapat jenis ikan yang selama ini menjadi buruan para pemancing. Diantaranya adalah ikan jenis Giant Travely, Big Eye Travely, Dog Thot, Kakap, Tuna, Berracuda dan Kerapu. Bagi mereka yang memiliki hobi memancing silahkan dating ke kawasan Pulau Derawan, karena laut di daerah ini sangat memungkinkan mereka menyalurkan hobinya.

Visi Kabupaten Berau

Visi Kabupaten Berau adalah “Menjadikan Kabupaten Berau sebagai daerah unggulan di bidang agrobisnis

Dibalik hutannya yang masih lebat, ternyata Berau masih menyimpan kekayaan alami lain yang tak ternilai. Bila dipaparkan, dari 13 Kecamatan yang ada tanah Berau, tak hanya kayu yang menghiasi hutannya, di dalam bumi Berau juga tersimpan beraneka tambang. Seperti batu bara, emas, minyak, gas dan pasir.

Dengan potensi terbesar itu, tak mengherankan jika Berau sebagai daerah investasi, untuk mencapai cita-cita sebagai kabupatan yang maju di wilayah kawasan timur Indonesia. Cita-cita itu tentu bukan tanpa dasar. Kabupaten Berau yang memiliki luas 24.127,27 Km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 146.451 jiwa, memiliki potensi lahan untuk tanaman pangan yang cukup luas. Baik lahan tanaman kering, maupun lahan tanaman pangan basah.

Untuk lahan tanaman kering, Berau memiliki potensi mencapai 343.468 hektare. Sedangkan tanaman pangan lahan basah mencapai 40.267 hektare. Sementara potensi lahan perkebunan kurang lebih mencapai 577.970 hektare. Nilai tambah yang tercipta dari sector pertanian sekitar Rp 2.784,28 milyar. Terjadi peningkatan sekitar Rp 134,54 milyar.

Perhitungan PDRB atas dasar harga konstan berbasis sumber daya alam, sekitar 39,29 persen berasal dari sektor pertambangan dan galian. Diikuti pertanian 22,51 persen, industri pengolahan 13,19 persen, hotel dan restoran 12,51. Atas dasar ini pertumbuhan ekonomi Berau mencapai 5,08 persen. Dari berbagai angka pertumbuahan tersebut pendapatan perkapita masyarakat menjadi 24,56 juta.

Belum lagi statusnya sebagai salah satu zona pintu gerbang pembangunan di wilayah Provensi Kalimantan Timur bagian utara. Seningga, aktifitas perdagangan di Berau saat ini meningkat sangat pesat. Badan pusat Stastitik Kabupaten Berau mancatat, pada tahun 2004, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, juga serta semakin meningkatnya pertumbuhan di berbagai sektor. Salah satunya, adalah perdagangan.

Hal ini, bisa dilihat dari jumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Secara keseluruhan, jumlah perusahaan yang berbadan hokum melakukan usahanya di Berau sebanyak 232 perusahaan. Diantaranya, 19 perusahaan berbentuk PT, 118 berbentuk CV, 6 koperasi dan 18 perusahaan perorangan. Salah satu jenis perdagangan yang berkembang adalah perdagangan bahan pokok dan bahan penting lainnya.

Beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Kabupaten Berau merupakan salah satu komoditi yang dominan. Sebanyak 21.527.400 kg dapat disediakan oleh berbagai perusahaan baik swasta maupun BUMN. Dari jumlah itu, 18.079.500 kg diantaranya disalurkan kepada masyarakat. Semakin meningkatnya perekonomian Kabupaten Berau dari tahun ke tahun, tentu pula mendorong meningkatnya ekspor/impor berbagai komoditi melalui pelabuhan Berau.

Sebagai daerah dengan beriklim tropis karena berada tidak jauh dari Garis Katulistiwa, Kabupaten Berau memiliki dua musim, penghujan dan musim kemarau. Namun demikian, kondisi alam yang masih dikelilingi oleh hutan tropis yang masih lebat menjadi daerah ini menunjukan sifat sebagai daerah yang curah hujannya relatif merata sepanjang tahun. Sehingga cocok pula untuk daerah pertanian.

Segai gambaran, produksi padi sawah di kabupaten ini mencapai 9.460 ton sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Meski begitu, padi ladang ternyata mengalami peningkatan. Baik luas panennya maupun produksinya yakni 14.646 ton, naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 13.899 ton. Itu belum seberapa. Berau juga memiliki potensi di bidang perkebunan, perternakan, kelautan dan perikanan, industri rakyat, pariwisata serta lainnya.

Tak kalah pentingnya, Berau juga dipenuhi berbagai industri. Mulai dari industri kecil, menengah dan besar. Terdapat 1.653 unit usaha industri kecil dan 20 industri menengah serta 2 buah industri besar. Lebih membanggakan di sini juga berdiri sebuah perusahaan, yaitu pabrik Pulp Papper (bubuk kertas) dengan nilai investasi 1,4 milyar Dolar AS dan disebut-sebut pabrik Pulp terbesar di dunia. Tiap hari rata-rata menghasilkan 1.000 ton Pulp.

Menyimak panjangnya daftar peluang investasi itu, Berau sebetulnya cukup kaya, hanya belum dikembangkan secara optimal. Nanti akan tiba saatnya bagi masyarakat Berau untuk menikmati kekayaan alamnya.

Pulau Derawan

Memang tidak salah, jika beberapa LSM dunia mengusulkan agar Kepulawan Derawan menjadi salah satu situs warisan dunia (world heritage site). Mengingat kepulawan yang memiliki keaneka-ragaman hayati itu, bak sepenggal surga dengan keindahan laut tiada tara.

Air laut bersih dan biru menawan, deburan ombak pecah silih berganti, berbuih nan putih jernih. Sesekali riak gelombang kecil bergulung dibalik celah batu karang yang tumbuh yang mengiasi garis pantai. Pantulan cahaya mentari memberikan warna-warna pelangi. Ratusan pohon nyiur (pohon kelapa) melambai diterpa angina pantai. Perahu dan sampan nelayan tradisional, seakan menjadi kartu undangan bagi wisatawan untuk mengunjunginya.

“Sebelum menginjakan kaki di Kepulauan Derawan, sebaiknya anda jangan dulu mati”. Ungkapan ini terasa terlalu ekstrim dan teramat mendramatisir. Tapi bagi petualang yang sudah mengunjungi kepulauan ini, terutama mereka yang menyenangi wisata bahari, pasti sependapat akan ungkapan tersebut. Ibarat gula, Kepulauan Derawan kini memang dikerubuti semut. Bahkan, diantara mereka bahkan dating dari negeri seberang.

Letaknya memang terpencil. Secara geografis Kepulauan Derawan terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau. Kawasan tersebut terdiri dari 31 pulau kecil, diantaranya Pulau Panjang, Raburabu dan Pulau Maratua. Selain itu, ada pula beberapa gosong karang seperti Muaras, Pinaka, Buliulin, Masimbung dan Tababinga.

Untuk mencapai derawan tidaklah mudah, juga tak murah. Terlebih bagi mereka yang melalui jalan darat. Menuju Kabupaten Berau, dari Samarinda membutuhkan waktu sekitar 15 jam. Karena itu pengunjung harus siap bermalam di dalam kendaraan. Panjangnya waktu melintasi jalan trans yang sebagian belum teraspal, tentu melelahkan. Terlebih setiba di Kabupaten Berau, pelancong masih harus melanjutkan perjalanan dengan naik boat menyusuri muara Sungai Berau menuju Laut Sulawesi, yang memakan waktu sekitar 3 jam.

Akan tetapi, perjalanan panjang sekitar 18 jam itu, segera terlunasi begitu menyaksikan kawasan yang masih asli dan perawan. Mungkin cuma di Kepulauan Derawan inilah, orang bias melihat penyu hijau (Cheloni Mydas) atau penyu sisik (Erethmochelys Fimbriata) melintas di pantai sambil berenang bermalas-malasan.
Laut biru nan bersih, dengan nyiur melambai berselimut awan tipis, ikan warna-warni juga sangat memanjakan mata. Belum lagi, pemunculan banyak biota laut yang jarang ditemukan di tempat lain. Karena itu, banyak pihak kini menjadikan Kepulauan Derawan sebagai tempat ‘favorit’ untuk belibur, terutama yang menyukai wisata bahari.

Setidaknya, ada empat pulau sering menjadi incaran kunjungan, yaitu Pulau Derawan, Sangalaki, Semama dan Maratua. Dari keempat pulau, hanya Derawan dan maratua yang dihuni penduduk. Sedangkan Sangalaki dilengkapi sebuah resort untuk kegiatan penyelam milik pengusaha swasta. Bagi penggemar oleh raga selam dan Snorkelling, kawasan Kepulauan Derawan memang menjadi surga. Banyak titik penyelaman di perairan ini menyajikan pemandangan bawah laut yang amat indah. Tiap lokasi konon memberikan tantangan berbeda.

Sering menjadi buah bibir para penyelam, adalah atraksi alami gerombolan barakuda di perairan Pulau Kakaban. Suasana itu menjadi semakin komplit sering munculnya jenis hiu, pari dan ikan-ikan karang eksotik lainnya. Seperti ikan Napoleon (Napoleon Wrasse). Tak mengherankan kalau saat ini, sudah ada tiga perusahaan swasta berfungsi sebagai resort penyelaman di Derawan dan sekitarnya.

Biasanya, setelah menyelam atau Snorkelling di perairan laut Kakaban, banyak yang menyempatkan diri melakukan hal serupa di Danau Kakaban. Untuk mencapai lokasi danau, pengunjung harus mendaki gunung dan bukit yang dipenuhi dengan pepohonan. Lebih mengagumkan, banyak pohon Mangrove yang tumbuh dengan kokoh di atas bebatuan karang. Di danau air asin ini, terdapat antara lain ubur-ubur endemik dari jenis Cassiopea yang dengan mudah ditemukan berenang di kolam air. Sementara darat perairannya dipenuhi dengan alga Halimeda, Sponges jenis Porifera dan ikan gobi.

Tak jarang kumpulan paus atau lumba-lumba melintasi atau mencari makan di perairan sekiter Pulau Kakaban dan Maratua menjadi tontonan yang menarik. Pemandangan tak kalah menawan juga ada di sekitar Taman Wisata Pulau Sangalaki. Di perairan ini, sering terlihat ikan pemangsa plankton muncul dan berkumpul. Sering membuat orang tercengang tentu saja kehadiran belasan pari manta hantu (Manta Birostris) berukuran raksasa. Hewan-hewan ini berenang sambil membuka mulutnya menyaring plankton. Mereka sama sekali tak terusik kehadiran penyelam atau pengemar Snorkelling yang berusaha mengikutinya.

Selain dikenal sangat indah, Kepulauan Derawan juga dikenal dunia sebagai habitat dan tempat bertelurnya penyu hijau. Penyu ini mencari makan di padang lamun (Sea Grass) di perairan dangkal Derawan. Sayangnya, sejak bertahun-tahun lalu, telur penyu yang seharusnya dilindungi terus diambil sehingga jumlahnya kian berkurang. Hal ini bias dibuktikan dengan masih adanya jual beli telur penyu di beberapa daerah. Bahkan sampai di Samarinda, Ibukota Provinsi Kaltim.

Kondisi demikian membuat banyak pihak prihatin, mereka pun bergandengan tangan melakukan kegiatan demi terjaganya konservasi di kawasan itu, tanpa melupakan kebutuhan masyarakat. Selain Pemkab Berau dan KSDA Kalimantan Timur, beberapa LSM seperti Turle Fondation, Yayasan Kehat, The Nature Conservancy, World Wide Fund For Nature (WWF), Mitra Pesisir, Bestari dan Kalbu turut berkiprah di sana untuk melakukan konservasi. Bukan itu saja, mereka juga mengusulkan agar Kepulauan Derawan menjadi salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site).

Sabtu, 18 Oktober 2008

Berbagi Kebahagian di HUT Kabupaten Berau




Beragam acara digelar untuk meriahkan hari jadi Kabupaten Berau dan HUT Kota Tanjung Redeb. Selain pesta rakyat, moment kali ini juga dijadikan ajang untuk lebih memperkenalkan potensi pariwisata Kabupaten Berau.

Kegembiraan tengah meliputi warga Kabupaten Berau. Maklumlah, pada saat ini kabupaten Berau seluas 34.127 Km2 tersebut akan merayakan hari jadinya Kota Tanjung Redeb, sekaliugus dirangkai dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Beragam acara pun digelar. Mulai dari Expo yang dilaksanakan mulai 25 Agustus (setiap 1 tahun sekali) hingga keramaian umum. Seperti pawai pembangunan serta gerak jalan putra-putra yang diikuti siswa SD/MI dan SLTP/MTs dan SLTA (SMU/SMK/MAN).

Ada pula lomba-lomba, seperti lomba kebersihan lingkungan, pertandingan sepak bola, voli dan bulu tangkis. Selain itu, masih ada olah raga teradisional, seperti lomba Engrang, Menyumpit, Logo, Layang-Layang, Lomba Perahu Panjan, Serta Lomba Memancing di Pulau Derawan. Adapun acara utamanya adalah Sidang Paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Berau pada tanggal 25 Agustus (setiap 1 tahun sekali).

Masyarakat Berau mengatakan peringatan HUT Kabupaten Berau dan HUT Kota Tanjung Redeb kali ini memang direncanakan semariah mungkin. Namun begitu, bukan berarti juga hura-hura, atau peringatan tanpa makna. “Justru sebaliknya, HUT kali ini merupakan momen penting bagi segenap komponen masyarakat Berau untuk intropeksi diri, sampai mana sudah pembangunan yang dilaksanakan membari manfaat bagi kita semua”.

Karena itulah, dalam HUT yang sekaligus dirangkai dengan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini, Pemerintah Kabupaten Berau selain mengadakan keramaian, seperti Expo dan lomba-lomba, juga mengundang para tokoh masyarakat Berau yang saat ini kebetulan masih berkiprah di luar, para sepuh maupun pejabat mantan bupati. Untuk diajak duduk bersama, berdiskusi dan tukar pendapat.

Sementara itu, bebagai rasa kebersamaan pada Berau Expo yang berlangsung selama 10 hari, Pemkab Berau mengundang tetangganya, yaitu semua kabupaten/kota yang berada di wilayah utara. Seluruh masyarakat juga ikit berpatisipasi. Mulai dari kalangan perusahaan, perbankan, instansi, lembaga maupun paguyuban.

Adapun sasaran Expo bagi kabupaten Berau, adalah agar Berau dikenal lebih luasa lagi. Terutama oleh wisatawan, baik itu asing maupun domestik. Seperti Pulau Derawan sebagai tujuan wisata bahari. Selai wisata bahari di Kepulawan Derawan, Berau masih memiliki potensi lain yang tidak kalah menarik dan bias ditawarkan pada mereka sebagai tujuan wisata. Sungai Berau memiliki kurang lebih 10 sungai. Belum lagi hutan Berau yang masih sangat bagus, baik untuk tujuan wisata maupun penelitian.

Sejarah Berau

Keraton Kesultanan Gunung Tabur, Tanjung Redeb~Berau

Kabupaten Berau berasal dari Kerajaan Berau yang didirikan sekitar abat XIV. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dippatung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati, sekarang menjadi lokasi per-tambangan Batu Bara PT. Berau Coal.

Aji Raden Surya Nata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 – 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejah-teraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut “BANUA”, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.

Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Surya Nata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang per-tama ini, Pemerintah telah mengabdi-kannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.

Setelah beliau wafat, Pemerintahan Kerajaan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya meme-rintah sampai pada sekitar abad ke XVII. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik “Devide” Et Empera”. Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kera-jaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan (Desa Sukan). Sultan pertama di Kesultan-an Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800 – 1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadi-kan menjadi Batalion 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kotamadya Tarakan. Kemudian sebagai Sultan Muhammad Ami-nuddin (1902 – 1959).

Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan per-tamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800 – 1833), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga ke-pada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April 1951) dan Sultan terkhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951 – 1960). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau. Beliua memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibukotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960 – 1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tk. II Berau yang pertama.

Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahan-nya ke Kampung Gayam yang seka-rang dikenal dengan nama Kam-pung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No 03 tanggal 2 April 1992.


Hotel Sederhana

Hotel Sederhana Kota Tanjung Redeb Kabupatan Berau Provensi Kalimantan Timur Jalan Pangeran Antasari Nomor 471


Phone : 62 - 0554 - 21353 or 62 - 0554 - 22079
Fax : 62 - 0554 - 22080

Fasilitas